‘I’ m Sorry’ : Peminta maaf tanpa alasan ternyata lebih Disukai
"I m Sorry":
Peminta maaf tanpa
alasan ternyata lebih disukai banyak orang.
“Jika anda, atau rekan anda sering mengucapkan kata maaf tanpa alasan
maka berbanggalah karena hal tersebut bukan lah hal yang buruk sama sekali.”
Sebuah studi yang dilakukan oleh universitas
HARVARD menunjukan bahwa orang-orang yang sering menyampaikan maaf meskipun
tanpa alasan dianggap lebih menyenangkan dan dapat dipercaya .
“Permintaan maaf yang berlebihan,dengan menyatakan penyesalan
tanpa ada yang harus di maafkan menunjukan sebuah kepedulian empatik ,” kata
alison brooks wood,penulis hasil penelitian tersebut dalampernyataan yang
dikirm ke CTVnews.
“Peminta maaf yang berlebihan menunjukan bahwa ia telah mengambil
sudut pandang sebagai korban , mengakui bahwa ia tidak nyaman ,dan
mengungkapkan penyesalan atau simpati,” jelas brooks.
Studi yang dilakukan oleh universitas Harvard ini cukup unik
.seseorang ditempatkan dalam sebuah stasiun kereta sementara keadaan di luar
hujan deras.orang tersebut berusaha meminjam telepon genggam dari para
pengunjung stasiun dengan mengungkapkan salah satu dari 2 pertanyaan kepada
mereka secara bergantian .
Pertanyaan pertama adalah “Dapatkah saya meminjam ponsel anda “
dan pertanyaan kedua , “Aku minta maaf tentang hujan (yang terjadi saat
ini).dapatkah saya meminjam ponsel anda”
Brooks mengatakan orang asing lebih cenderung
menyerahkan telepon mereka jika mereka mendengar permintaan maaf “Kami terkejut
bahwa begitu banyak orang menyerahkan ponsel mereka di stasiun kereta api
setelah mendengar permintaan maaf yang berlebihan .”
Dia mengatakan dibandingkan dengan permintaan maaf tradisional
,-yang umum nya dikeluarkan setelah terjadi pelanggaran atau perbuatan tidak
menyenangkan -, permintaan maaf tanpa alasan dapat lebih menambah tingkat
kepercayaan diantara orang-orang .
“Ketika seseorang mengeluarkan permintaan maaf secara tradisional
,mereka mencoba untuk memulihkan kepercayaan yang hilang .Namun ketika
seseorang mengeluarkan prmintaaan maaf tanpa pelanggaran sebelumnya ,hal itu
akan menambah kepercayaan dari orang lain secara positif dan menjadikan si
peminta maaf lebih disukai,”jelas Brooks.
Studi ini sendiri telah di publikasikan dalam journal of social
psychological and personality science.
IKMAL ROFAHAYA MUHAMMAD XII’4 KEAGAMAAN
Comments
Post a Comment